Peragawati Pun Bisa Putar
Edisi: 19/18 / Tanggal : 1988-07-09 / Halaman : 74 / Rubrik : ILT / Penulis :
ADA sebuah soal yang membuat Tjokorda Raka Sukawati berhari-hari tak nyenyak tidur: bagaimana membangun tiang-tiang penyangga tubuh jalan tol Cawang-Tanjungpriok, tanpa memacetkan arus lalu lintas.
Raka Sukawati, salah satu eksekutif di PT Hutama Karya, memang tengah terlibat dengan urusan pembangunan jalan tol itu. Hutama Karya, perusahaan BUMN milik Departemen PU, adalah kontraktor yang menang tender untuk menangani pekerjaan konstruksinya.
"Sebagai kontraktor, kami bisa saja bersikap masa bodoh dengan urusan lalu lintas," ujar Raka, 57 tahun, "tapi sebagai warga masyarakat pemakai jalan, saya tak mungkin bisa memasabodohkannya." Kala itu Hutama Karya memang hanya punya dua pilihan dalam teknik pembangunan tiang penyangganya. Keduanya dianggap kurang menguntungkan, baik dari segi teknis maupun biaya. Pilihan pertama, risikonya lalu lintas bisa macet berat. Pilihan kedua, mahal jatuhnya.
Tiang penyangga tengah-lah yang dipikirkan Raka. Sesuai dengan rancangan yang telah disepakati, tiang ini berbentuk seperti huruf T. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk oktagonal (segi enam), dengan garis tengah 4 meter. Pier shaft yang terbuat dari beton berangka besi itu berdiri tegak di tengah jalur hijau, diapit dua tubuh jalan.
Tiang horisontal (pier head) hampir 22 meter lebarnya. Artinya, bentangan tubuh pier head ini hampir sama lebarnya dengan jalan by pass itu sendiri. Jika pier head itu dibangun secara konvensional -- dengan membuat "cetakan" yang ditahan batang-batang besi penyangga (bekesting) -- jalur lalu lintas akan terganggu. Bekesting itu akan malang-melintang di tengah Jalan, setidaknya selama satu bulan.
Pilihan kedua adalah membuat bekesting gantung, seperti dilakukan untuk membuat jalan layang di Singapura. Untuk membuatnya, perlu batang-batang besi yang dipancang di seputar piershaft. Lantas cetakan pier head dan besi perancahnya itu digantungkan pada besi-besi pancang itu. Untuk merakit bekesting gantung ini diperlukan biaya ekstra Rp 160 juta per unit. Padahal, "Kami punya target menyelesaikan 20 buah sebulan,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…