Agar Btn Tak Tertinggal
Edisi: 19/18 / Tanggal : 1988-07-09 / Halaman : 96 / Rubrik : EB / Penulis :
KALAU seorang direktur utama bank pemerintah dipanggil Menteri Keuangan J.B. Sumarlin, tentu ada yang amat penting. Adalah Sasonotomo, Dirut Bank Tabungan Negara (BTN), yang mendapat kejutan itu. Hanya empat hari setelah Sasonotomo menghadap, 1 Juli lalu, di Graha Sawala Departemen Keuangan, Sumarlin melantik direksi baru BTN.
Kedudukan Sasonotomo digantikan Mahfud Jakile, yang diperkuat tiga direktur baru: Asmuadji, Soerojo, dan Marsetyo M. Paham. Keempat tokoh itu bukan orang baru di BTN. Seusai pelantikan, pada hari yang sama langsung diselenggarakan serah terima jabatan di Gedung BTN, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta. Segalanya berlangsung ringkas, bahkan tanpa pidato.
Sasonotomo tampak sedih campur haru. Tapi, "Saya lego lilo (ikhlas) meninggalkan BTN, dan saya sudah siap," ujar bekas dirut yang harus melepaskan iabatannya sebelum lima tahun masa kerjanya berakhir itu. Ia tampaknya tak mengerti, mengapa pergantian pimpinan BTN harus dilakukan begitu tiba-tiba. Tapi ia cenderung menganggapnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…