Mengajar Kamboja Naik Sepeda

Edisi: 22/18 / Tanggal : 1988-07-30 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis :


LANGIT Kamboja, bagi Sukon Ith, senantiasa gelap dan menakutkan. Negeri itu, menurut anggapannya, tak lagi bisa menlanlkan rasa aman dan kehidupan yang sejahtera. Maka. pemuda lajang dari Phnom Penh ini bertekad kabur sesegera mungkin dari Kamboja, dan menyusul pamannya ke Boston, Amerika.

Namun, pantai timur Amerika sungguh begitu jauh bagi kaki Sukon, 25 tahun. Dia harus menumpang bis umum, menempuh jalanan rusak sepanjang 300 km, dari Phnom Penh ke Kompong Som, pelabuhan terbesar di Kamboja. Perjalanan dilanjutkan dengan perahu motor ke Koh Kong, sebuah pelabuhan kecil yang menghadap ke Teluk Siam.

Kini Sukon harus melakukan perjalanan panjang. Dengan menumpang perahu motor yang tidak lebih baik, pemuda sebatang kara ini bersama delapan pengungsi lainnya, mulai menyeberang Teluk Siam. Tujuan pelayaran: Indonesia.

Setelah berganti perahu tiga kali, dan berlayar belasan hari, 11 Maret lalu, rombongan pengungsi itu didaratkan ke sebuah pantai, dua jam perjalanan dari Jakarta, dengan bis. Kepada Bachtiar Abdullah dari TEMPO, Sukon mengaku harus membayar 4 amblang, sekitar 150 gram, emas kepada "agen perjalanan" yang mengantarkannya ke Jakarta.

Emas itu dikumpulkan dari jerih payahnya bertani dan berdagang barang selundupan selama enam tahun. Kini dia berada di rumah penampungan dalam status pengungsi, di Jakarta, atas tanggungan lembaga PPB untuk pengungsi UNHCR.

"Saya benci komunis," tutur Sukon. Khmer Merah atau Heng Samrin, bagi Sukon, sama brengseknya.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?