Perlu Deregulasi Sektor Pertanian
Edisi: 28/18 / Tanggal : 1988-09-10 / Halaman : 16 / Rubrik : KOM / Penulis :
Tiap kali membaca berita tentang petani TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi), hati saya selalu giris. Entah sampai kapan mereka tahan berkorban. Terakhir datang berita dari Jember (TEMPO, 30 Juli 1988 Nasional). Ladang tumpuan hidupnya diobrak-abrik buldozer, gara-gara mereka menolak program TRI.
Betapa tidak? TRI bagi para petani, sebenarnya hanyalah persoalan ekonomi. Buntutnya, ternyata, malah mereka harus berurusan dengan Koramil dan Kodim. Sesungguhnya, para petani itu menolak menanam tebu semata-mata hanya karena pertimbangan ekonomis. Satu hektar lahan yang ditanami tebu hanya menghasilkan Rp 1,25 juta. Sedang bila ditanami padi dan kedelai, hasilnya bisa Rp 4,5 juta. Itu yang diperhitungkan para petani Jember. Tetapi bagi Bupati Jember, program TRI adalah suatu keputusan politik yang harus dilaksanakan.
Kasus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kasus Bapindo: Mampukah Aparat Fair Play
1994-05-14Tanggapan pembaca tentang kasus bapindo (tempo, 23 april 1994, laporan utama). modus operandi skandal eddy…
IDT: Terhalangan oleh Beban Masyarakat
1994-05-14Kondisi ekonomi masyarakat desa di daerah gunungkidul, yogyakarta, memprihatinkan. aparat desa sering mengutip uang iuran…
Kasus Marsinah: Membahas Pendapat Prof. Muladi
1994-05-14Tanggapan pembaca atas tulisan "mahkamah agung dan kasus marsinah" (tempo, 26 maret 1994, kolom) tentang…