Menabur Badai Memanen Topan
Edisi: 31/18 / Tanggal : 1988-10-01 / Halaman : 15 / Rubrik : KOM / Penulis :
Setelah membaca berita Menebar Angin, Menuai Badai (TEMPO, 17 September, Nasional), pikiran yang segera timbul dalam hati, "Apa sebab buku ini tidak dirarang oleh laksa Agung atau Ketua Bakorstanas?" Dan, seorang penulis di sebuah koran mingguan meramalkan, "Buku ini akan menimbulkan perdebatan seru. Bahkan ramai." Saya bisa menambahkan, "Dan mengguncangkan stabilitas nasional." Sebab, buku ini menabur badai. Maka, akan memanen topan dahsyat.
Mengapa? Penggemar Bung Karno cukup banyak. Gambar Bung Karno laris dijual di pinggir jalan. Dan terpasang di banyak rumah penduduk.
Andaikan - in absurdum (hal tak mungkin) - Bung Karno benar seorang Marxis dan komunis, maka seluruh pengikut Bung Karno akan menjadi komunis pula. Setidak-tidaknya, "tidak bersih lingkungan". Ini benar-benar absurd.
Memang ada persamaan antara Marhaenisme dan komunisme. Yakni,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kasus Bapindo: Mampukah Aparat Fair Play
1994-05-14Tanggapan pembaca tentang kasus bapindo (tempo, 23 april 1994, laporan utama). modus operandi skandal eddy…
IDT: Terhalangan oleh Beban Masyarakat
1994-05-14Kondisi ekonomi masyarakat desa di daerah gunungkidul, yogyakarta, memprihatinkan. aparat desa sering mengutip uang iuran…
Kasus Marsinah: Membahas Pendapat Prof. Muladi
1994-05-14Tanggapan pembaca atas tulisan "mahkamah agung dan kasus marsinah" (tempo, 26 maret 1994, kolom) tentang…