Menjadikan Jakarta Ibu Kota Jazz ...
Edisi: 40/18 / Tanggal : 1988-12-03 / Halaman : 100 / Rubrik : MS / Penulis :
JAZZ itu memang menyimpang dari kaidah dan teori musik klasik. Bermula dari keberangkatannya yang terus-menerus, ia bergulir menembus ruang, batas politik, dan negara, lalu menukik dalam improvisasi. Jazz suka memunculkan yang tak terduga, terbebas dari waktu, bahkan mewujudkan impian jadi kenyataan -- seperti Jak Jazz pekan silam.
Karena itu, Ireng Maulana, motor festival di Ancol, Jakarta, itu berkata, "May dream come true." Ia bertutur demikian tidak hanya sekali. Ucapan itu diulang lagi Senin pekan silam, ketika acara makan siang untuk seluruh peserta festival dan wartawan di Bidadari Room Hotel Horison, Ancol. Ireng, yang oleh banyak pihak dianggap nekat mengadakan Jak Jazz bertaraf internasional, terbata-bata mengucapkan terima kasihnya pada semua musikus, terutama untuk mereka dari mancanegara yang meramaikan hajatnya.
Mimpi bisa juga seperti Jazz, karena mencari sambungannya lagi, dan mencoba kemungkinan-kemungkinan baru. "Insya Allah, Jak Jazz ini akan kami adakan tiap dua tahun sekali," ucap Ireng pada Liston P. Siregar dari TEMPO. Dan kalau mau ditambah lagi "mimpi" itu: Siapa tahu, nanti Jakarta menjadi salah satu ibu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…