Srimulat Sedang Sekarat

Edisi: 43/18 / Tanggal : 1988-12-24 / Halaman : 69 / Rubrik : HB / Penulis :


PANGGUNG Aneka Ria Srimulat di Semarang malam itu menggelar lakon "Untung Ada Saya". Untuk pertama kalinya karcis tersikat habis. Kapasitas kursi, yang jumlahnya 800 lebih, kebobolan. Beberapa penonton terpaksa berdiri. Sementara itu, di luar gedung, pengunjung masih antre.

Wah, Srimulat panen besar. Pemasukan sudah pasti di atas target. Ya, mestinya begitu. Sayang, ini bukan kabar gembira. Pertunjukan 6 November itu adalah perpisahan pada Semarang. Kini Srimulat tak ada lagi di pantai utara Jawa Tengah itu. "Apa boleh buat, ini keputusan pimpinan," kata Juari Sarjito, pimpinan Srimulat Unit Semarang, dengan wajah murung.

Sedih memang. Perusahaan hiburan yang pernah mengganas itu sekarang sekarat. Di bulan-bulan pertama, ketika Srimulat hijrah ke Semarang dari Solo, dua tahun silam, jumlah penonton masih terbilang ratusan. Namun, tempat mangkal Srimulat di Taman Hiburan Rakyat (THR) Tegal Wareng, Semarang, itu makin lengang. Pada hari-hari biasa, yang datang paling banter 50 kepala. Srimulat tekor terus sampai akhirnya Teguh berkata: cabut.

Di Taman Ria Senayan, Jakarta pun, pabrik ketawa itu terguncang. Lakon "Catatan Playboy" yang dipentaskan Rabu malam, pekan lalu, cuma menyedot kurang dari 40 penonton. Seribu lebih kursi yang tersedia jadi dagelan pedih. Separuh main, ketika band penyeling beraksi, jumlah pengunjung tak berubah. Jangan tanya bagaimana penampilan para penyanyi malam itu. Wajah mereka beku. Pertunjukannya sendiri pun tidak tangkas dan kurang lucu.

Krisis serupa juga melanda Aneka Ria Srimulat Surabaya. "Masih bisa manggung setiap hari saja rasanya sudah bersyukur," kata seorang pemain yang enggan disebutkan namanya. Sehari-hari yang nonton hanya 75 orang. Malah, beberapa kali karcis yang sudah telanjur dibeli, dengan berat hati, dikembalikan lagi. "Karena penontonnya hanya sepuluh orang, ya terpaksa dibatalkan," tambahnya. Hanya di malam Jumat dan malam Minggu yang agak mendingan. Padahal, kalau dilihat dari sarana dan prasarana pendukungnya, lebih dari memadai.

Semula Srimulat yang manggung di kompleks THR Surabaya sejak tahun 1961 itu hanya kebagian gedung berkapasitas 750 kursi. Penonton kerap tidak kebagian karcis. Baru pada 1982 Taman Hiburan Rakyat yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa ini diremajakan dan dibongkar total.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22

Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…

S
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12

Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…

P
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06

Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…