Kembalinya Pembalap Tua
Edisi: 43/18 / Tanggal : 1988-12-24 / Halaman : 72 / Rubrik : OR / Penulis :
"HIDUP Abauw ... Hidup Abauw." Yel-yel itu bergema dari tribun sirkuit balap Ancol, Jakarta, yang dipadati sekitar 3.000 penonton, ketika pembalap kawakan Indonesia tersebut berhasil memenangkan nomor lomba motor Indonesian Grand Prix 88, dan sekaligus memboyong Piala Presiden Soeharto, Ahad petang pekan lalu. Aplaus penonton itu dibalas Abauw dengan melakukan akrobatik. Ia berdiri tegak di atas motornya yang melaju pelan, sambil mengibar-ngibarkan bendera finish. Tepuk tangan penonton lalu menggemuruh lagi: Plok . . . plok ... plok.
Abauw, kini 40 tahun, yang meninggalkan dunia balap sembilan tahun lalu, sejak 1985 memutuskan diri untuk kembali bertarung di sirkuit. Tapi upayanya untuk merajai lagi lomba motor internasional selalu gagal. Ia selalu dihadang pembalap Jerman Barat, Manfred Fischer, yang menjuarai Indonesian Grand Prix dua kali berturut-turut -- Desember 1987 dan Juli 1988.
Beda dengan dua kali Indonesian Grand Prix terdahulu, kali ini Abauw kelihatan bertekad betul untuk meraih kemenangan, sebelum arena balap mobil…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…