Pandangan Terhadap Huntsa
Edisi: 43/18 / Tanggal : 1988-12-24 / Halaman : 78 / Rubrik : AG / Penulis :
IA menolak bedah ganti kelamin. Operasi itu tak ada gunanya sebab tidak pernah memuaskan," kata Dr. Haji Ali Akbar kepada Ahmadie Thaha dari TEMPO. "Karena alasannya tak jelas, bedah kelamin itu melanggar etika kedokteran," ujar Lektor Kepala Bagian Bedah FKUI dan Kepala Bagian Fisiologi Universitas Trisakti itu.
Di kitab fikih, waria (wanita yang pria) atau riawa (pria yang wanita) disebut huntsa. Kata ini dari hanatsa, lembut atau pendar. Ini karena mereka bila bicara lembut dan kalau berjalan pinggulnya melenggang bak perempuan. Di zaman Nabi Muhammad…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…