Cosa Nostra Dan Mafia Cina
Edisi: 50/22 / Tanggal : 1993-02-13 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis : BSU
PEKAN-pekan ini menu di rumah makan Leon d'Oro di Corleone diubah. Ada hidangan baru bernama "Spaghetti ala Toto Riina". Lalu "Amaro", minuman beralkohol yang biasa dihidangkan sebagai penutup makan malam, berubah nama menjadi minuman keras ala Toto Riina.
Kelihatannya soal kecil. Tapi inilah gejala "revolusi" di Corleone, sebuah kota berbukit-bukit di Pulau Sisilia, Italia selatan, berpenduduk sekitar 12.000 jiwa. Untuk pertama kalinya, setelah lebih dari 10 tahun, sejumlah warga Corleone berani mengolok-olok nama Salvatore "Toto" Riina, tokoh mafia kelahiran kota itu.
Itu terjadi setelah pertengahan Januari lalu, Il capo dei capi (bos dari semua bos) Toto Riina, godfather dari Corleone, dibekuk satuan carbieneri atau brimob Italia. Inilah perburuan bertahun-tahun, yang selama itu orang sangsi, bisa berhasil atau tidak. Tampaknya semua pengorbanan mereka yang berniat membasmi mafia tak sia-sia: setelah 23 tahun, Riina ditangkap.
Don dari Corleone itu terakhir kali muncul di muka umum di tahun 1969, setelah dibebaskan dari tuduhan melakukan tiga pembunuhan. Dan 18 tahun kemudian, 1987, ia menjadi buron besar, setelah divonis hukuman penjara seumur hidup dalam pengadilan in absensia: hukuman yang tampaknya kurang setimpal untuk ukuran dosanya sebagai dalang pembunuhan 150 orang dan penyelundupan obat bius.
Mayat-mayat musuh dan saingannya, bagi Riina, adalah anak tangga untuk naik ke kursi il capo dei capi. Ia tak lulus SD, tapi otak kriminalnya sangat brilyan. Falsafah yang diyakini si pendek bertubuh gempal -- panggilan akrabnya Toto lu Curtu (Toto si Pendek) -- ini memang terdengar begitu jahat bagi orang biasa. "Pengobatan terbaik untuk jari yang sakit adalah menebas lengannya sekalian," katanya. Adapun arti sebenarnya: kalau ada penegak hukum atau anggota klan yang rewel, ganyang sekalian bosnya.
Yang paling dibenci masyarakat Italia adalah ketika ia menerapkan falsafahnya itu untuk menghabisi dua pentolan hukum, hanya dalam selang 57 hari. Yaitu duet hakim yang paling dihormati dan disegani di Italia, Paolo Borsellino dan Giovani Falcone. Meskipun keduanya telah ditamengi beton dan pengawal sebab sepanjang kariernya mengurus pengganyangan mafia, mereka toh mati secara mengenaskan oleh gempuran bahan peledak yang over-dosis: 80 kg bom plastik Semtex untuk Borsellino dan setengah ton TNT bagi Falcone.
Siapa di balik pembantaian itu mudah dilacak. Ketika itu duet hakim jempolan itu sudah sampai dalam tahap mendapat bukti-bukti kuat untuk menyeret Riina. Mereka mendapat saksi kunci, Gaspare Mutolo, penjahat narkotik, bekas sopir dan tangan kanan Toto Riina, yang membelot ke negara. Ia menyebut Riina, bos dari keluarga Corleone sejak 1982, adalah godfather Cosa Nostra. Kursi yang pernah dicoba direbut keluarga Palermo, dan tanpa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…