Teater Mini Arief Budiman
Edisi: 44/17 / Tanggal : 1988-01-02 / Halaman : 96 / Rubrik : KL / Penulis : DHAKIDAE, DANIEL
TAHUN 1971, Arief Budiman memprotes pemilihan umum. Enam belas tahun kemudian, ia memprotes lagi. Kali ini lewat secarik surat pribadi kepada pimpinan Universitas Satya Wacana, Salatiga.
Kedua peristiwa itu mengandung persamaan dan sekaligus pcrbcdaan. Pcrsamaannya: protes ditujukan kepada yang berkuasa. Perbedaannya: protes Golput (Golongan Putih), yang menolak partal-partal pohtlk dan Golkar, menank banyak mahasiswa di dalam suatu lingkungan politik makro, sedangkan protes kedua menyulut protes balik melawan si "tukang protes".
Ada perbedaan lebih dalam antara kedua protes Arief. Pada protes pertama, sang protagon menjadi semacam hero, yang melambungkan suara-suara mereka yang terbungkam. Pada protes kedua, sang "pahlawan" justru ditertawakan dan dicaci sebagian besar mahasiswa yang nasibnya mau dibela dan kepentingannya mau dipertahankan.
Orator ulung Cicero sudah mati lebih dari 2.000 tahun lalu diKekaisaran Romawi. Kalau saja Cicero diperkenankan bangkit dari liang lahadnya, mungkin dia bakal menatap takjub wajah-wajah beringas para mahasiswa demonstran yang menggetarkan lagi tembok-tembok…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…