Jangan Buang Itu Ampas

Edisi: 46/17 / Tanggal : 1988-01-16 / Halaman : 42 / Rubrik : LIN / Penulis :


KOLAM ikan yang semula tenang itu beriak. Segerombolan ikan meloncat-loncat berebut makanan. Hajah Siti Mariyam, sambil menenteng keranjang, meraup ampas singkong dan melemparkannya ke kolam.

Ampas ternyata tak selamanya barang buangan yang tak bermanfaat. Paling tidak bagi ibu haji pemilik 9,8 hektar kolam ikan di Desa Gunungsari, Kecamatan Indihiang, Kabupaten Tasikmalaya itu. Sejak dua tahun silam, penggunaan ampas singkong sebagai menu baru bagi ikan di desa itu memang memasyarakat.

Bermula dari obrolan dan coba-coba petani ikan. Mendapatkan ampas itu tak sulit. Tak jauh dari kolam-kolam di desa itu berdiri sebuah pabrik gula, yaitu PT Raya Sugarindo Inti. Pabrik ini menggunakan singkong sebagai bahan bakunya.

Mereka semula tak tahu bahwa ampas singkong yang sudah tak digunakan lagi oleh pabrik ternyata masih bermanfaat. "Hampir selama setahun ampas-ampas itu hanya kami buang di kebun," kata Ir. Hendra Kaswara, pimpinan pabrik gula itu.

Pabrik pemanis yang berdiri 3 tahun lalu itu rata-rata per hari mengolah 100 ton singkong, sekitar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…