Camellia Tak Lagi Hitam Putih
Edisi: 49/17 / Tanggal : 1988-02-06 / Halaman : 112 / Rubrik : MS / Penulis :
KETIKA Jakarta diguyur malam, udara sedang dingin menikam dan belakang. Dan David Paquette melenguh di depan pianonya. "Aku anak miskin. Tak ada yang menghiraukan. Aku seperti bunga membutuhkan sinar matahari ...." Sayup-sayup, ia seperti mengesahkan ratapan kisah seorang anak Negro itu, dan saksofon Charlie Gabriel masuk. Menusuk.
Melancholic Blues, lagu yang mengingatkan pada Black and Blues dari Louis Armstrong itu, makin kencang menggigit kenangan. Para tamu di Melati Lounge Hotel Sari Pacific, terkesima. Dan di situ bisa berhanyut-hanyut dalam alunan Original Camellia Jazz Band (OCJB) dari New Orleans, yang manggung saban malam, sebulan ini, sejak 13 Januari lalu.
Segelas bir, seteguk fruit-punch, dan secawan capucino, atau sekadar orange juice terasa lebih komplet. Malam menjadi hangat. Apalagi Camellia - diambil dari nama bunga yang tumbuh banyak di New Orleans -bukan melulu menggayut dalam blues. Boleh kita reguk bentakan dixie, goyangan swing, sembari dilengkapi Improvisasi-improvisasi yang rancak. Suasana semangat New Orleans, satu tonggak terpenting dalam perkembangan jazz,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…