Babak Akhir Lakon Ongkowidjaja

Edisi: 52/17 / Tanggal : 1988-02-27 / Halaman : 76 / Rubrik : KRI / Penulis :


MAGRIB menjelang turun. Hari mulai gelap. Jusup Handojo Ongkowidjaja tampak menuruni tangga, beranjak dari kamar kerjanya di lantai dua kantor Yayasan Keluarga Adil Makmur (KAM) di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat.

Di samping Ketua Umum KAM itu ada Ibnu Hardjanto, yang disebut sebagai penasihat pribadinya. Di belakang mereka menyusul dua pengacara, Saifuddin dan Denny Kailimang. Ongko berjalan dengan gagah. Sebatang tongkat besi berhulu dua kepala naga - yang katanya pemberian utusan suku Badui Dalam - digenggamnya di tangan kiri. Tak henti-hentinya dia melempar senyum pada puluhan pengurus dan anggota KAM yang memadati lantai dasar bangunan itu.

Di luar kantor, disalaminya orang-orang yang berkerumun ingin mendekatinya. "Teruslah berjuang, Pak," kata beberapa orang. Ongko mengangguk-angguk. "Tenang saja, tak ada apa-apa," katanya menenteramkan mereka.

Wajah dan sekujur tubuhnya tampak dibasahi keringat. Meski beberapa kipas angin besar menempel di langit-langit ruangan, sesaknya manusia membuat ruangan itu terasa amat gerah.

"Pulanglah ke rumah masing-masing. Berdoalah bersama keluarga di rumah. Minta pada Tuhan agar kita semua tetap selamat, KAM jalan terus," pintanya. Kepada beberapa pengurus KAM yang tampak mengkhawatirkannya, Ongko berusaha meyakinkan. "Nanti pukul sepuluh Anda boleh datang kemari. Lihat saja, pasti saya sudah pulang," katanya dengan suara mantap.

Di depan kantor, menunggu jip Mercedes warna perak metalik milik Ibnu Hardjanto. "Ini, Pak, mobilnya," kata Ibnu mempersilakan. Ongko duduk di bangku tengah, ditemani seorang perwira polisi berpakaian preman. Ibnu duduk di samping sopir.

Mobil bergerak diiringi lambaian tangan orang-orang, yang dibalas Ongko dengan menggerak-gerakkan tangan kanannya. Di belakang menyusul dua mobil, membawa pengacara dan sejumlah petugas kepolisian. Iring-iringan ini menuju kantor Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman.

Dengan ditemani Ibnu Hardjanto dan tiga pengacara, Ongkowidjaja kemudian dibawa ke kamar kerja Kepala Direktorat Reserse Polda, Letnan Kolonel Legiman Sutjipto.

Hari itu, Rabu pekan lalu, rupanya merupakan akhir semua lakon yang diperankan Jusup Handojo Ongkowidjaja. Sampai pukul 10 malam yang dijanjikan ternyata dia tak juga muncul.

Begitu Ongko dan rombongan berangkat, kerumunan ratusan manusia itu segera bubar, tapi rupanya dengan hati waswas. R.S. Mangaratua Manullang, kepala perwakilan KAM Jakarta Pusat, misalnya, termasuk orang yang ragu bahwa ketua umumnya itu bisa kembali ke kantor.

Di rumahnya di kawasan Tanah Abang, Manullang memang berdoa seperti yang disarankan Ongko. Sekitar pukul 21.30 WIB, dia kembali ke kantor KAM. Ternyata, dilihatnya kantor sudah dijaga ketat oleh puluhan polisi. Tak seorang pun yang boleh masuk ke dalam.

Sementara itu, di Polda, Ongkowidjaja bersama Ibnu Hardjanto dan Denny Kailimang masuk ke kamar kerja Letkol. Legiman. Di situ sudah menunggu Kolonel Koesparmono Irsan, Direktur Reserse Mabes Polri, berpakaian dinas lapangan.

Koes lantas saja menuduhkan berbagai kesalahan pada Ongko. "Satu, kamu melanggar undang-undang perbankan. Dua, kamu mengedarkan meterai palsu," katanya. Ongko tak membantah juga tak mengiyakan. Dia tampak cuma menunduk.

Koesparrnono juga menyinggung pengakuan palsu Ongko sebagai dokter jiwa. "Kami sudah cek ke Airlangga, tak ada nama kamu di sana," katanya. Yang lain, soal lima KTP palsu yang dimiliki Ongko.

Seorang polisi meminta KTP-nya, dan Ongko memberikannya sambil berkata, "Ini juga palsu, Pak,"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…