Seminar Syiah: Khawatir Serba Iran

Edisi: 02/18 / Tanggal : 1988-03-12 / Halaman : 20 / Rubrik : KOM / Penulis :


Di kesibukan sehari-hari - sebagai pensiunan guru besar hukum Islam di FH UI - saya merasa perlu memberikan penjelasan ilmiah kepada Bapak Bismar Siregar, S.H., sehubungan dengan komentarnya mengenai seminar tentang Syiah di Hotel Indonesia (TEMPO, 27 Februari).

Saya mengenal Bapak Bismar Siregar, S.H., salah seorang di antara segelintir ahli hukum yang mendalami serta menghayati hukum Islam. Bukan hanya dalam ibadat, tetapi bahkan dalam bidang-bidang kemasyarakatan dan ekonomi, yang tak segan-segan dia pecahkan dengan ijtihad. Tetapi mengenai Syiah saya yakin tak diketahui bangsa Indonesia sebelum adanya propaganda Kedubes Iran sehubungan dengan perangnya dengan Irak.

Bukan bangsa Indonesia saja yang tak mengerti soal Syiah, tapi juga orang-orang Arab, khususnya Mesir, yang secara kultural menjadi ibu kota Islam sebelum Perang Dunia II, hanya mempunyai pengetahuan terbatas tentang Syiah, khususnya Syiah Dua Belas yang ada di Iran. Itu terjadi, karena di antara Perang Dunia I dan II, yang berkuasa di Iran adalah pemerintah kuasimodern, yang tak berpandangan sektarian atau mazhab. Di gedung parlemen mereka tertulis dalam huruf emas, ayat yang berbunyi, "Wa amruhum syura bainahum" - yang artinya, sebagaimana kita ketahui, "Dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kasus Bapindo: Mampukah Aparat Fair Play
1994-05-14

Tanggapan pembaca tentang kasus bapindo (tempo, 23 april 1994, laporan utama). modus operandi skandal eddy…

I
IDT: Terhalangan oleh Beban Masyarakat
1994-05-14

Kondisi ekonomi masyarakat desa di daerah gunungkidul, yogyakarta, memprihatinkan. aparat desa sering mengutip uang iuran…

K
Kasus Marsinah: Membahas Pendapat Prof. Muladi
1994-05-14

Tanggapan pembaca atas tulisan "mahkamah agung dan kasus marsinah" (tempo, 26 maret 1994, kolom) tentang…