Supaya Lahir Seniman Mandiri

Edisi: 02/18 / Tanggal : 1988-03-12 / Halaman : 30 / Rubrik : PDK / Penulis :


SEBUAH lakon Wahyu Cokroningrat dipergelarkan oleh Djasminto, 19 ta3 hun, Rabu malam pekan lalu. Pentas wayang kulit yang dilangsungkan di kompleks Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Yogya ini, walau dibanjiri penonton, punya arti lain. Terutama bagi ki dalang remaja itu. Siswa SMKI ini sedang menghadapi ujian akhir, dan guru pengujinya berbaur di tenah penonton.

Keunikan yang lain, pentas ini bukan semalam suntuk. Perebutan wahyu (bisa diartikan takhta) oleh tiga kesatria ini dipergelarkan hanya satu setengah jam. Toh pertunjukan cukup memikat, dan juga memancing tawa. Sabetan Djasminto dalam memainkan tokoh Bima, misalnya, mirip kungfu atau tinju.

Menurut seorang guru penguji yang duduk bersila di belakang gamelan, gaya Dlasminto itu memberi warna segar. "Sebuah kreasi baru yang patut dihargai,"katanya. Djasminto itu memang anak seorang dalang dan pernah mendalang di depan umum ketika masih duduk di kelas V SD. Karena itu, sabetan dan ontowacono-nya tergolong baik. Jika ada yang disayangkan dari pergelaran singkat ini, itu adalah pendukung pementasannya. Mereka adalah siswasiswi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…