Memasyarakatkan Obligasi Lewat ...
Edisi: 03/18 / Tanggal : 1988-03-19 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis :
KEGIATAN pasar modal di Jakarta - yang biasanya sepi-sepi saja - tahun ini tampaknya akan menemukan gairah baru. Gebrakan pertama datang dari Bapindo (Bank Pembangunan Indonesia) Senin pekan ini, ketika bank pemerintah itu mengeluarkan obligasi baru bernilai Rp 60 milyar. Menurut Ketua Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal), obligasi Bapindo sudah diproses dalam iklim baru, yang diciptakan pemerintah lewat deregulasi 24 Desember.
"Permintaan izin emisi dimasukkan ke Bapepam 23 Februari 1988, dan bisa selesai hari ini. Berarti 9 hari lebih cepat dari batas waktu sebulan," kata Ketua Bapepam Prof. Barli Halim bangga. Nah, ini tentu pengaruh deregulasi. Adapun penerbitan obligasi Bapindo itu merupakan gelombang ketiga, sesudah gelombang I, April 1983 (Rp 25 milyar) dan gelombang II, Agustus 1986 (Rp 50 milyar).
Senin pagi itu juga, di kantor Bapindo berlangsung acara serah terima jabatan Ketua PPUE (Persatuan Pedagang Uang dan Efek), dari bekas Presdir PT Danareksa J.A. Sereh, kepada Direktur Keuangan Bapindo Syahrizal. "Serah terima ini mempunyai keistimewaan. Karena…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…