Bandar Suap Dalam Sepak Bola Kita

Edisi: 05/18 / Tanggal : 1988-04-02 / Halaman : 79 / Rubrik : OR / Penulis :


BAGAIMANA menyusun tim PSSI yang tangguh? "Serahkan saja kepada para penyuap Mereka tahu persis mana pemam yang sungguh-sungguh terbaik," kata seorang pengurus PSSI. Komentar tokoh sepak bola yang menolak ditulis nama ini bukan tak beralasan. Sudah bukan rahasia lagi, pemain yang direkrut penyuap dalam bisnis haram di lapangan hijau selalu mereka yang terkenal tangguh.

Tak percaya? Simaklah daftar panjang pemain PSSI yang disebut-sebut terlibat suap selama ini, hampir semua pemain kelas satu: Ramang, Omo, Ronny Paslah, sampai Bambang Nurdiansyah. Kehebatan bandar memilih pemain yang akan mereka pakai, kata pengurus PSSI tadi, tak kalah dibandingkan para pemandu bakat tingkat nasional.

Malah, kata tokoh itu lebih lanjut, pilihan mereka bisa lebih jitu dibandingkan pilihan tim pemandu bakat PSSI, yang sekarang dipimpln bekas pemain nasional Berce Matulapelwa. Betapa tidak. Tim hanya memantau perkembangan pemain dari penampilan mereka dalam berbagai kompetisi, baik perserikatan maupun galatama. Padahal, penampilan itu belum tentu pemunculan terbaik mereka.

Pada kompetisi perserikatan lalu, misalnya, dengan munculnya sepak bola ikrar, sepak bola gajah, sandiwara, main sabun, dan sepak bola suap, bagaimana mungkin tim pemandu bakat PSSI bisa mengevaluasi kemampuan seorang pemain. Adalah mustahil bagi Berce dan kawan-kawan menilai keterampilan seoran bintan bila timnya sudah diperintahkan angan menang, seperti pada pertandingan Persebaya melawan Persija, Kamis pekan lalu.

Sekretaris Umum PSSI, Nugraha Besoes, membenarkan kesukaran dalam memantau keterampilan pemain-pemain sekarang. "Sulit diketahui kapan mereka main benar-benar, dan kapan main pura-pura," katanya. Adalah suatu hal lumrah selama kompetisi lalu, hari ini seorang pemain tampil begitu memukau, dua hari kemudian berubah seakan baru belajar main bola. "Masa ada pemain nasional bisa jatuh ketika mau menendang bola, dan bola itu pun didudukinya," kata Nugraha.

Sebuah dagelan?…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…