Ajaran Sungsang Dari Pekalongan
Edisi: 06/18 / Tanggal : 1988-04-09 / Halaman : 95 / Rubrik : AG / Penulis :
NURSAN "nabi baru" atau dukun dari Pekalongan? Dua pekan lalu seharian ia diperiksa di Polres. Kemudian, berturut dua hari orang ini tatap muka dengan Kasi Intel Kejari. Dalam pada itu, tim Pakem awal April silam terpaksa bersidang.
Di antara "ajaran" lelaki 50 tahun dari Desa Sinangopredeng, Kecamatan Kajen, Pekalongan, ini adalah salat subuh 8 rakaat bukan 2 rakaat. Tapi, sebagai penganut Islam, ia tetap salat lima waktu. Hanya jumlah rakaatnya yang diubah: 68. Bukan lagi 17. Itu dia tambah dengan "rakaat empat penjuru angin".
Angka 68 itu diperoleh Nursan setelah bermimpi salat di Mekah. Ia sendiri belum ke Mekah. Dan mimpinya itu lalu ditafsirkan: untuk setiap salat harus menghadap ke empat arah kibiat. "Salat 68 rakaat itu jelas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…