Kisah Sukses Deregulasi Muangthai

Edisi: 08/18 / Tanggal : 1988-04-23 / Halaman : 85 / Rubrik : EB / Penulis :


KELESUAN melanda ekonomi Muangthai sampai pertengahan dasawarsa ini. Negeri ini mengalami kesulitan pada neraca pembayaran, karena ekspor produk utamanya anjlok, sementara kebutuhan impor, termasuk mmyak, terus meningkat.

Untuk melepaskan diri dari jerat kelesuan itu, Muangthai mengambil kiat baru, antara lain merangsang pertumbuhan. Dua sasaran utamanya adalah mengumpu!kan devisa lewat ekspor dan investasi asing.

Kelesuan ekonomi pada periode sebelumnya, menurut Dr. Snoh Unokul, Sekretaris Jenderal Badan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDB), antara lain disebabkan ekspor tidak dianggap penting oleh kalangan dunia usaha. Pendapat ini masih beredar, bahkan sampai tahun 1986. Memang, sebelumnya produsen lebih banyak mengincar pasaran dalam negeri. Sebagian besar tidak peduli, malah ada yang mengecam langkah-langkah pemerintah mempromosikan ekspor.

Gambaran ekonomi Muangthai pada awal 1980-an terlihat kurang mantap. Pertumbuhan ekonomi cenderung merosot, dari 6,3% tahun 1981 menjadi 3,2% tahun 1985. Laju inflasi dikekang ketat, sehingga pada kurun waktu itu dapat ditekan dari 12,7% menjadi 2,4%. Tapi kecilnya laju inflasi bisa juga merupakan indikasi kelesuan ekonomi.

Tahun 1986, laju inflasi ditekan lagi menjadi 1,9%. Persis masa itu tanda-tanda cerahnya ekonomi mulai terbayang. Tahun itu pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 4%. Kebetulan memang ada faktorfaktor dari dalam dan luar, yang mendukung perbaikan ekonomi.

Revaluasi mata uang asing, menurut para pengamat, cukup menguntungkan bagi peningkatan ekspor hasil industri dan investasi di Muangthai. Juga, jatuhnya harga minyak berperan besar dalam hal ini. Tahun 1984-1985 laju pertumbuhan ekspor sekitar 20%, tahun 1986 melonjak jadi 30%. Kebangkitan ekonomi Negeri Gajah Putih itu juga ditopang oleh banjir yen dan dolar yang diinvestasikan.

Selama kuartal pertama 1987, misalnya, pada data dari Badan Penanaman Modal (Board of Investment - BOI), permohonan investasi yang disetujui mencapai hampir 35 milyar baht atau naik 360% dibandingkan periode sama uhun sebelumnya. Semester tahun pertama 1987 saja, jumlah permohonan investasi fasilitas BOI mencapai 399 buah. Nilainya sebesar 61 milyar baht (US$ 2,3…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…