Bisnis Di Antara Kabel-kabel ...
Edisi: 09/18 / Tanggal : 1988-04-30 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis :
BISNIS telekomunikasi, tampaknya, masih akan dikuasai perusahaan besar. Sejumlah nama beken, misalnya Siemens AG, sudah lama menjadi rekanan sejumlah instansi pemerintah. Namun, yang lain pun kini, misalnya Alcatel dari Prancis dan NEC dari Jepang, mulai berusaha mem?nfaatkan peluang yang tampaknya semakin terbuka.
Salah satu perusahaan itu misalnya AT & T and Pilips Telecommunication (APT), yang Maret lalu memenangkan tender pemasangan kabel telepon serat kaca (optical fiber'sepanjang 1.000 km - membentang dari Jakarta ke Surabaya. Perusahaan yang bermarkas besar di Hilversum, Belanda, itu juga ketiban proyek pemasangan peralatan STO untuk 250.000 unit saluran telepon di Jakarta. "Kami sekarang menjadi mitra utama Perumtel dalam hal pemasangan peralatan saluran telepon di Jakarta," tutur Peter Lohman, Manajer Umum APT perwakilan Indonesia, dengan wajah gembira. Ia memang pantas gembira karena mengantungi proyek yang seluruhnya bernilai Rp 105 milyar.
Tapi bagamanapun APT masih belum mampu menerobos dominasi Siemens AG yang telah puluhan tahun berkibar namanya di Indonesia. Perusahaan yang berasal dari Jerman Barat itu malah sudah membuka kantornya di Surabaya sejak tahun 1909. Dan lewat agen tunggalnya PT Dian Graha Elektrika (DGE), Siemens sejak tahun 1970-an menguasai pemasaran peralatan telekomunikasi di Indonesia.
Perusahaan seperti PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) - satu di antara enam BUMN milik Departemen Parpostel…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?