Menunggu Antara Karawang-bekasi
Edisi: 18/18 / Tanggal : 1988-07-02 / Halaman : 85 / Rubrik : EB / Penulis :
KETIKA beberapa media dengan reputasi internasional - The Economist, Newsweek, Fortune - mengelu-elukan Muangthai sebagai negara muda dalam jajaran eksklusif NIC (Nely Industrialised countries) maka Indonesia masih membolak-balik prosedur investasi modal asing, yang berkat Pakdes 1987 kabarnya sudah lebih cepat dan efisien. Soalnya kini, di mana letak kunci sukses Muangthai, dan dalam hal apa kita kalah bersaing dengan negara yang sering diguncang kudeta itu.
Pertanyaan ini erat kaitannya dengan kompetisi dalam hal merebut modal Jepang. Di samping Muangthai, sekitar 20 negara bagian AS juga berlomba-lomba mengundang investasi Jepang, dengan membuka kantor di Tokyo. Nah, di pihak lain, apa yang sudah kita tawarkan ? Khususnya kini, ketika yendaka berkibar-kibar, dan untuk menghindari biaya produksi tinggi, Jepang terpaksa memindahkan investasinya lebih banyak keberbagai negara lain. Pokoknya, ini saat yang tepat untuk menggaet modal Jepang, tapi caranya?
Indonesia kini tengah menyiapkan kawasan industri untuk menampung mereka. Itulah tawaran mutakhir. Reaksi Jepang bagaimana? Mereka condong memilih lokasi sekitar Jakarta. Sejauh ini Indonesia tampaknya tidak keberatan. "Kita tak boleh melepaskan kesempatan ini," demikian komentar Ketua BKPM Sanyoto Sastrowardoyo. Ini sesuai dengan keterangannya beberapa waktu lalu, yang menekankan bahwa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…