Reorientasi Pertanian

Edisi: 03/23 / Tanggal : 1993-03-20 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis :


HARGA gabah jatuh, petani sedih, dan Bulog tak sudi membeli. Masalahnya kini, bagaimana bisa terjadi overproduksi beras, sedangkan instansi Pemerintah yang bertanggung jawab di sektor ini tampak seperti tak siap. Lalu, bagaimana sebaiknya Pemerintah mengantisipasi di masa depan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dwi S. Irawanto dari TEMPO menghubungi Bungaran Saragih, doktor sosial ekonomi pertanian lulusan North Carolina State University. Kebetulan, dosen pas casarjana dan program magister manajemen IPB yang juga Ketua II Ahli Ekonomi Pertanian Indonesia itu bersedia meluangkan waktu untuk sebuah wawancara. Petikannya:

Gabah overproduksi. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebenarnya, dalam iklim yang baik, produksi padi kita sudah mencapai keadaan yang lebih dari swasembada. Ini artinya, kemampuan berproduksi sawah kita sudah jauh lebih besar dari konsumsi. Di satu pihak ini merupakan hasil dari usaha peningkatkan produksi selama ini, tapi di sisi lain, kita menghadapi masalah oversuplai yang terkadang sama rumitnya dengan persoalan shortage (kekurangan beras).

Lalu mengapa Pemerintah berteriak-teriak mau mencetak sawah baru? Bahkan sampai meminta para konglomerat untuk ikut-ikutan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…