Nasib Negeri Kami Jangan Dipermainkan

Edisi: 20/18 / Tanggal : 1988-07-16 / Halaman : 36 / Rubrik : LN / Penulis :


Penampilannya kini jauh berbeda ketimbang lima tahun lalu. Dia tak lagi suka gugup, sehingga tampak sangat meyakinkan. Bajunya memang masih sederhana: lengan pendek berwarna putih. Cuma, di bibirnya kini sering terselip rokok 555 buatan Amerika. Itulah Hun Sen, 37 tahun, Perdana Menteri Republik Rakyat Kamboja. Jumat dua pekan lalu ia menerima wartawan TEMPO Yuli Ismartono di kantornya, gedung Krom Preksa Rat Muntrey. Yuli diterima Hun Sen, karena "Anda satu-satunya wartawati yang hadir dalam konperensi pers kemarin (29 Juni), dan ia sangat terkesan," kata penerjemahnya. Berikut petikan wawancara Yuli dengan Hun Sen seputar Pertemuan Informal Jakarta (PIM) itu:

DALAM konperensi pers dua hari lalu, Anda menyatakan belum menerima undangan Pertemuan Jakarta.

Undangan saya terima kemarin lewat kedutaan kami di Hanoi, yang diberikan oleh kedutaan Indonesia. Itu merupakn kontak pertama antara kedua wakil pemerintah kita. Secara tidak resmi saya sudah menjawab akan ke Jakarta, asalkan prosedur yang ditempuh nanti sesuai dengan perjanjian antara Indonesia dan Vietnam di Kota Ho Chi Minh tahun lalu. Saya hanya mengkhawatirkan soal protokoler. Pemerintah Phnom Penh 'kan tidak diakui oleh Jakarta. Bagaimana kedudukan saya nanti? Ini beberapa pertanyaan yang harus dicek dulu sebelum saya menjawab undangan Menlu Alatas secara resmi.

Kemarin, Anda bertemu dengan utusan Sekjen PBB Rafeeudin Ahmed. Apa saja yang dibicarakan?
Pertemuan itu sangat positif. Ini satu langkah kemajuan. Selama sembilan tahun ini PBB hanya memahami sikap oposisi, sekarang PBB mengetahui juga posisi kami. Tetapi karena baru kali ini bertemu, belum ada hasil kongkret yang dicapai. Kami tak bisa menerima usul…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…