Karya Anak-anak Bersejarah

Edisi: 23/18 / Tanggal : 1988-08-06 / Halaman : 112 / Rubrik : SR / Penulis :


DI awal Juni yang cerah. Hari itu hari bersejarah bagi Mohamad Toha, 51 tahun, karyawan teras PT Nindya Karya. Setelah delapan tahun menyimpannya, ia rela melepas 74 lukisannya dari cat air itu dari rengkuhannya di Jakarta, untuk diberangkatkan ke Solo.

Karya-karya tersebut kemudian ikut mengisi Museum Dullah di Jalan Cipto Mangunkusumo 15, Solo, yang diresmikan 1 Agustus silam oleh Menteri P dan K Fuad Hassan. Lukisan-lukisan mini Mohamad Toha itu berisi rekaman otentik perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda.

Hampir 40 tahun silam, 19 Desember 1948, Belanda kembali meruyak bangsa Indonesia lewat Yogyakarta. Pasukan Belanda diterjunkan ke kawasan Maguwo, clash II itu mendorong penduduk (dan pelukis) segera mengungsi.

Di antara ribuan pengungsi itu Pelukis Dullah. Tapi tak lama. Sebentar balik ke Yogya, dengan niat yang "edan dan aneh" ia ingin mengumpulkan anak-anak asuhannya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…