Jalan Ngah Di Kulonprogo
Edisi: 24/18 / Tanggal : 1988-08-13 / Halaman : 38 / Rubrik : AG / Penulis :
SUDAH ada gairah beragama itu mulai mencolok di Tanjungharjo, Krembangan, Bojong, Wijimulyo, dan Gerbosari. Hampir di tiap rumah penganut Islam ditempeli stiker Sopo durung salat? Atau Salat itu tiang agama, dan Salatlah sebelum disembahyangkan orang lain.
Di lima desa terpencil itu belum ada kapel dan gereja. Kendati demikian, pemeluk Katolik dan Protestan tak segan lagi memasang gambar salib di ruang tamu rumahnya. Bahkan rumah Danu Isnandar sering untuk upacara kebaktian. "Dulu tidak pernah," katanya.
Perubahan diawali 1987 setelah dcsa-dcsa tadi dipilih untuk tempat uji coba. Muasal idenya dari Ahmad Mukhsin, 46 tahun. Ayah tiga anak itu pada 1985 men jadi Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Sejak diangkat, hingga 1986, sembari rajin bersafari Jumat, ia menyimak tempat ibadat di 88 desa di kabupaten berpenduduk 392.959 Islam, Katolik 18.841, Protestan 5.200, Budha 813, dan Hindu 13 jiwa itu.
Dari hasil pengamatannya, alumnus Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga ini makin prihatin. Masjid dan gereja, katanya, jarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…