Dari Bantul Ke Seoul

Edisi: 26/18 / Tanggal : 1988-08-27 / Halaman : 75 / Rubrik : TAR / Penulis :


LENGGAK-lenggok sepuluh wanita memasuki arena itu bak hendak menjalankan upacara adat, seronok dipandang-pandang. Apakala di kepala mereka bertengger seikat padi berhias -- perlambang Dewi Sri -- dan seperangkat buah-buahan, itu memang syarat sesaji.

Pakaian mereka mewakili pelbagai corak dari banyak daerah, rancak kepyar-kepyar, seperti menuju ke pesta. Di belakang mereka menyusul enam lelaki. berkuda kepang plus sepikulan hasil panen. Itulah Pesta Desa, ramuan aneka ari rakyat Nusantara yang diolah si penatanya, Bagong Kussudiardjo.

Suasana sukacita pada saat panen diutarakan Bagong dalam tata gerak yang di, campur unsur olah raga pencak silat. "Dasar tari ini kerakyatan dan religius," katanya. "Tari ini menjadi andalan saya dalam lawatan ke Korea Selatan sekarang."

Bagong, dengan rombongannya, bakal menjadi tamu penting dalam pesta olah raga Olimpiade di Seoul pada September sebentar lagi. Dalam pembukaan pesta olah raga akbar itu, ia diminta menyuguhkan satu nomor ciptaannya.

Sebelum Olimpiade dimulai, ia bersama rombongan sudah pula kerja keras, lantaran mewakili Indonesia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…