Rezeki Yang Luka Di Tvri

Edisi: 27/18 / Tanggal : 1988-09-03 / Halaman : 40 / Rubrik : MS / Penulis :


VIDYA baru terdaftar di Taman Kanak-Kanak Buaran Baru, Jakarta. Ketika seorang pamannya bertandang ke rumahnya, sang bocah mencoba menunjukkan kebolehannya menyanyi. Sambil berlenggok, ia mendendang, "Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku."

Itulah sepotong lagu Hati yang Luka hasil kerja Obbie Mesakh, yang kemudian dinyanyikan Betharia Sonatha. Vidya tak sendiri, memang. Banyak anak sebaya dia, di pelbagai pelosok yang berbahasa Indonesia dan dijangkau TVRI, akan menyanyikan lagu itu. Lagu dengan tema keretakan rumah tangga itu seperti dihafal di luar kepala, melebihi pelajaran di sekolah.

Larik lagu itu mau tahu selengkapnya, Ayah-ayah dan Ibu-ibu? Berulang kali aku mencoba/ S'lalu untuk mengalah/Demi keutuhan kita berdua/ Walau kadang sakit/Lihatlah tanda merah di pipi, bekas gambar tanganmu/ Sering kau lakukan bila kau marah, menutupi salahmu/Samakah aku, bagai burung di sana, yang dijual orang/ Hingga sesukamu kau lakukan itu . . ./ Kalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan/Mungkin ini lebih baik, agar kau puas membagi cinta/Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku, . . ./ Dulu segenggam emas kau pinang aku/ Dulu bersumpah janji di depan saksi, hu ow, hu woo/Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta hu wow, hu wow/ Namun semua tinggal cerita hati yang luka.

Bukan mustahil anak-anak itu cepat menghafalnya. Mereka di antara golongan penonton paling setia menyimak TV. Sekurangnya lebih dari setengah tahun terakhir ini, Hati yang Luka digenjot terus untuk tampil di TVRI, melalui pelbagai acara. Dari Aneka Ria Safari, Selekta Pop, Kamera Ria, sampai Top Pop.

Sepanjang menyusur ke dalam telinga pendengar, bahkan yang menyanyikan lagu itu tak melulu oleh penyanyi aslinya, Betharia Sonatha. Lewat tenggorok penyanyi lain, Hati yang Luka terus melengking berhu-wow-hu-woow dalam banyak versi. Selain sudah dikroncongkan, juga muncul versi Inggris.

Lariknya diterjemahkan oleh Tya Adhitama, putri sulung Toeti Adhitama, penyiar Dunia dalam Berita TVRI dan pemimpin redaksi majalah Eksekutif. Dalam rekaman kasetnya yang dinyanyikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…