Stabilitas Harga Dan Dilema

Edisi: 27/18 / Tanggal : 1988-09-03 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis :


KUE produksi nasional alias GDP (Gross Domestic Product), selama ini terus-menerus membesar. Tapi kue yang dibuat para petani ternyata tidak ikut membesar. Akibatnya, seperti dikatakan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas Saleh Afiff, ada positif dan negatifnya.

"Rekor pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 20 tahun terakhir ini telah melahirkan problem-problem baru, selain memang kesempatan-kesempatan baru," kata Doktor Afiff dalam acara wisuda IPMI di Bank Duta, Jumat pekan lalu.

Menurut Afiff, kue GDP tahun 1965 lebih dari separuh (56%) dihasilkan dari sektor pertanian. Setelah dua dasawarsa, pada tahun 1985, peran pertaman ternyata tinggal sekitar 24%. Pada data BPS, besarnya GDP Indonesia pada 1985 mendekati nilai Rp 80 trilyun. Dan hanya sekitar Rp 19 trilyun dihasilkan dan pertanian.

Menciutnya peran pertanian itu, kata Afiff, di satu pihak menunjukkan gejala yang cukup membesarkan hati. Sebab, pembangunan mau tak mau akan menimbulkan perubahan struktur mata pencarian masyarakat. Perubahan struktur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…