Sebuah Perkawinan Di Depan Jenazah

Edisi: 33/18 / Tanggal : 1988-10-15 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis :


TAK ada gending. Tak ada sorot lampu kamera. Empat putra Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang masing-masing menggandeng calon istri, tampak menundukkan kepala di Bangsal Kencono. Yang terdengar cuma bacaan ayat-ayat Quran mengalun lamat dari Masjid Agung, yang terletak di luar istana.

Hari itu, Jumat pagi pekan lalu, suasana di bangsal tempat Sultan biasa membicarakan urusan pemerintahan keraton memang tak biasa. Keempat putra Sultan menikah sekaligus di hadapan jenazah ayah mereka.

Keempat mempelai pria itu adalah Gusti Bandoro Pangeran Haryo (G.B.P.H.) Pakuningrat, G.B.P.H. Yudaningrat, G.B.P.H. Condroningrat, dan G.B.P.H. Cakraningrat, yang masing-masing putra ke-12, 13, 14, dan 15. Pakuningrat dan Cakraningrat adalah putra dari garwa ampeyan (istri) Almarhumah Kanjeng Raden Ayu Ciptomurti. Sedangkan Yudaningrat dan Condroningrat adalah anak-anak Kanjeng Raden Ayu Hastungkoro.

Pakuningrat, yang sebelumnya bernama Bandara Raden Mas (B.R.M.) Anindito, menyunting Nurita Afridiana. Yudaningrat (B.R.M. Sulaksmono) menikahi Endang Hermaningrum. Sedangkan Condroningrat (B.R.M. Abiromo) dan Cakraningrat (B.R.M. Prasasto) berjodoh dengan Hery Iswanti dan Laksmi Indra Suhardjono. Semula, keempat pasangan pengantin itu akan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?