Praktek Dokter Bukan Supermarket

Edisi: 33/18 / Tanggal : 1988-10-15 / Halaman : 95 / Rubrik : KSH / Penulis :


SETAHUN lalu, lewat sebuah kolorf TEMPO, ahli ekonomi kesehatan dr Mohamad Hasan melemparkan sebuah pertanyaan. "Apa bedanya praktek dokter dengan supermarket?" Jawabannya: dialog. Transaksi di supermarket berlangsung hampir-hampir tanpa dialog, sementara di empat praktek dokter, dialog sangat penting dan menentukan.

Dialog di tempat praktek dokter, menurut Hasan, meliputi hampir semua prosedur pengobatan. Dalam urutan klasik: pengkajian anamnesa (riwayat pasien dan penyakitnya sejak dulu), pemeriksaan, diagnosa (memperkirakan penyakit), terapi atau lanjutan penyakit). Untuk dialog yang sangat kompleks ini, sudah tentu diperlukan catatan. Inilah yang disebut catatan medis.

Disinyalir oleh dr. M. Hasan, dialog dan catatan medis semakin lama semakin tidak berperan di lingkungan praktek dokter. Sebabnya, di satu sisi dokter terlalu sibuk, di sisi lain sikap pasien juga semakin sembarangan. Banyak pasien merasa bahwa "uang berkuasa". Karena itu, mereka datang ke dokter dengan sikap "membeli" kesehatan. Kalau tidak sembuh, mereka menuntut. Kata Hasan, hubungan salah kaprah ini sangat mungkin menyebabkan banyaknya malapraktek, sekaligus tuntut-menuntut.

Sinyalemen Hasan tidak salah. Pengumpulan pendapat TEMPO menunjukkan, catatan medis memang mulai diabaikan dalam pelayanan kesehatan (lihat Citra yang Boncel). Dalam diskusi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…