Kembali Pada Tradisi Islam Yang Utuh

Edisi: 19/23 / Tanggal : 1993-07-10 / Halaman : 92 / Rubrik : AG / Penulis : WMU


IA disebut-sebut sebagai salah seorang tokoh pasca modernis dalam Islam. Ia mengkritik manusia modern yang melihat alam bak orang memperlakukan pelacur: menarik manfaat dan mendapat kepuasan darinya tanpa harus bertanggung jawab. Ia pun mengkritik sains modern yang mereduksi kualitas hanya menjadi kuantitas.

Prof.Dr. Seyyed Hossein Nasr, ilmuwan kelahiran Iran dan pernah mengajar di universitas di Teheran sebelum revolusi Islam Iran, yang kemudian mempelajari Fisika Teori dan Sejarah Ilmu Pengetahuan di Massachussetts Institute of Technology dan di Harvard University, pekan lalu memberikan berbagai ceramah di Jakarta dan Bandung.

Selain itu, menambah beberapa bukunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (antara lain Islam dan Nestapa Manusia Modern (Pustaka, 1983), Muhammad Kekasih Allah (Mizan, 1987), ia menghadiri peluncuran terjemahan bukunya, Spiritualitas dan Seni Islam, oleh penerbit Mizan.

Ilmuwan Islam yang jenggot dan kumisnya kian memutih dan menipis ini terutama mengajukan kembali soal filsafat perenial dan soal esoterisme. Dipandu oleh Nurcholish Madjid dari Yayasan Paramadina, yang bersama Mizan menjadi tuan rumah, Hossein Nasr berbicara sangat lancar tentang perenial, filsafat "tentang pengetahuan yang selalu dan akan ada, yang bersifat universal". Dan "ada" di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…