Ia Menulis Tentang Bosnya
Edisi: 38/18 / Tanggal : 1988-11-19 / Halaman : 109 / Rubrik : BK / Penulis :
MENGENANG BUNG HATTA Oleh: I. Wangsa Widjaja Penerbit: CV Haji Masagung, Jakarta, 1988, 292 halaman
SEBUAH ciri khas Pendidikan Nasional Indonesia (juga disebut PNI-baru) yang dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir pada awal 1930-an ialah mendidik kader partai yang tidak mengenyam pendidikan formal tinggi, yang berasal dari rakyat biasa, bukan berlatar belakang priayi, menak, atau ningrat.
Almarhum Sastra, anggota parlemen dari fraksi Partai Sosialis Indonesia (PSI), adalah sebuah contoh. Sastra bukan intelektual, dia buruh biasa. Berkat pendidikan yang diperolehnya dalam lingkungan PNI-baru di andung, kesadaran politiknya berkembang, daya analisanya menajam, wawasannya meluas. Untuk transformasi itu, dia mengakui dan menghargai guru-gurunya, yaitu Bung Hatta dan Bung Sjahrir.
Iding Wangsa Widjaja, untuk ukuran pendidikan di zaman Hindia Belanda, juga tidak termasuk layang-layang yang tinggi terbangnya. Ia tamatan sekolah rakyat, tetapi sempat memasuki Schakel School, sehingga memahami bahasa Belanda, walaupun bukan bahasa Belanda taraf AMS atau HBS, sekolah menengah.
Karena dia anggota PNI baru dan memperoleh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…