Korupsi

Edisi: 41/18 / Tanggal : 1988-12-10 / Halaman : 29 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN


KACA matanya tebal. Wajahnya tak ekspresif. Ia semula seorang hakim pengadilan tinggi di Manila. Tapi di tahun 1975 itu, di bulan September, ia mendapat telepon. Dari Presiden Marcos.

Hakim Plana diharap datang ke Istana Malacanang pukul 13.00, demikian pesan itu berkata. Dan ia menghadap. Setelah berbicara dengan sang presiden selama satu jam, ia, Efren Plana, diangkat untuk memimpin Biro Pajak Filipina, BIR.

Tiga tahun sebelumnya, Marcos menyatakan republiknya dalam keadaan "darurat perang". Kita kemudian tahu apa jadinya. Tapi hari itu ia masih mau menunjukkan bahwa dengan kekuasaannya yang besar ia ingin melawan najis besar Eilipina yang terkenal itu: korupsi. Dan BIR salah satu sumbernya.

Biro itu bertugas mengumpulkan dua perlima pendapatan negara. Tapi di tahun 1975 itu, pajak langsung hanya merupakan 29% dari uang masuk negara, lebih rendah ketimbang tahun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…