Saya Akan Terus Menulis
Edisi: 42/18 / Tanggal : 1988-12-17 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis :
RUMAH itu cukup besar tapi jauh dari mewah. Catnya tampak kusam. Kusen-kusennya yang berwarna coklat tua tak lagi mengkilap.
Di rumah di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, itulah Jenderal (Pur.) Abdul Harris Nasution tinggal sejak 1952, saat ia diberhentikan dari dinas aktif di Angkatan Darat sebagai ekor Peristiwa 17 Oktober 1952. "Mertua saya membelikan rumah ini ketika saya diberhentikan dari tugas di tahun 1950-an," katanya.
Di rumah inilah, Sabtu, 3 Desember lalu, diadakan perayaan ulang tahun ke-70 A.H. Nasution, yang dihadiri 100-an keluarga dekat serta beberapa teman dekat. Ny. Sunarti Nasution serta Yanti, putrinya satu-satunya, tampak riang dengan empat putrinya. Nasution dilahirkan di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Dalam usia 70, ia masih kelihatan segar, meski rambutnya sudah putih dan menipis.
Rupanya operasi jantungnya di Amerika, dua tahun yang lalu, tak menghalangi jenderal purnawirawan yang pernah memegang berbagai jabatan antara lain, Panglima Siliwangi, KSAD, Menko Hankam/KASAB, Ketua MPRS-dan memiliki 34 satya lencana dan bintang kehormatan itu untuk terus produktif menulis buku. Sebentar lagi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?