Anjing-anjing Pembunuh
Edisi: 42/18 / Tanggal : 1988-12-17 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis :
HARI masih pagi, baru pukul 10.30. Dihari Minggu 11 Desember itu, Jalan Panglima Sudirman, Batu -- sekitar 18 km dari Kota Malang -- seperti biasa sepi-sepi saja.
Tiba-tiba, dari arah rumah Nardi Nirwanto S.A., terdengar teriakan minta tolong. "Saya kenal betul, itu suara Djuminem," kata Muhadi, penjual rokok yang mangkal tak jauh dari rumah keluarga Nardi.
Anehnya, suara Djumincm berbaur dengan suara gonggongan anjing. Keluarga Nardi memang penggemar anjing. Beberapa orang lalu datang. Namun, karena terhalang pagar setinggi satu setengah meter, mereka tak bisa melihat apa yang terjadi di dalam. Sementara itu, di dalam rumah, suara jerit kesakitan Djuminem masih terus terdengar, bercampur dengan ramainya salak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?