Mengiang Cemarnya Tamiang

Edisi: 42/18 / Tanggal : 1988-12-17 / Halaman : 102 / Rubrik : LIN / Penulis :


"MINTA air, Pak. Kami bisa mati kehausan. Sudah tidak ada lagi air minum," teriak seorang ibu rumah tangga. Itu ia tujukan kepada camatnya, Ilyas Wan Diman. Sambil menenteng ember lebih 100 lelaki, perempuan, tua, muda, akhir Oktober lalu, mereka ke Kantor Camat Kejuruan Muda di Sungai Liput, 42 km dari timur Langsa -- ibu kota kabupaten Aceh Timur.

Mereka penasaran karena tak bisa lagi memanfaatkan air Sungai Tamiang untuk kebutuhan hidup. Biasa airnya bening, sekarang berubah hitam. Di permukaan air malah ada gumpalan putih laksana kapas mengapung. Rupanya, itu ribuan ikan dan udang, tewas hanyut.

Mereka menduga bahwa biang pencemarnya adalah pabrik kelapa sawit milik PTP I Aceh, Pulau Tiga, di Kecamatan Tamiang Hulu, 20 km di selatan pasar Sungai Liput. Protes penduduk, sebenarnya mau ditujukan ke sana. Awalnya diarahkan dulu lewat Camat Kejuruan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…