Bankir Asia 1986

Edisi: 51/16 / Tanggal : 1987-02-14 / Halaman : 75 / Rubrik : EB / Penulis :


LANGKAH-langkah konservatif Bank Sentral di bidang moneter, termasuk devaluasi, ternyata dipuji oleh Asian Finance. Buktinya: Gubernur BI Arifin Siregar secara mengejutkan dipilih oleh majalah perbankan terbitan Hong Kong itu, sebagai satu dari dua bankir terbaik di Asia untuk tahun 186. Arifin Siregar, 53, dinilai sebagai ahli ekonomi yang masih berwajah segar dan bankir yang arif untuk bekerja sama dengan para tokoh politik. Ia pun populer di kalangan pengusaha, sebagai tokoh yang menjanjikan terobosan bagi pengusaha setelah devaluasi September 1986.

Arifin, konon, adalah pejabat terakhir yang menandatangani devaluasi 12 September, kedua kalinya sejak ia menjadi Gubernur Bank Sentral. Doktor ekonomi lulusan Universitas Munster, Jerman Barat, dengan predikat summa cum laude pada 1960 itu ternyata mengaku bahwa devaluasi Maret 1983 dan September 1986 didukungnya secara penuh, minimal secara teoretis. Devaluasi itu adalah salah satu jalan untuk mencegah neraca pembayaran bertambah buruk.

Namun, sebelum ikut menandatangani kebijaksanaan devaluasi yang terakhir, konon, Arifin telah mengajukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…