Affandi, Naturalis Murni
Edisi: 01/17 / Tanggal : 1987-03-07 / Halaman : 56 / Rubrik : SR / Penulis :
AFFANDI, Maret 1987. Pelukis tua itu bagai melepas "jubah keluguan" yang puluhan tahun ia sandang. Dalam sebuah wawancara khusus dengan TEMPO tiga hari setelah pameran retrospektifnya itu diresmikan akhir Februari silam, tiba-tiba, ia keluarkan jurus sikapnya yang belum pernah dltunjukkan selama ini. "Saya seorang naturalis yang semurni-murninya," katanya. Desis suaranya yang bergetar, sudah, ia tegar dan tegas.
Affandi? Naturalis? Maestro ini tidak pikun. Sungguh, dan dia benar. Ia sadar istilah "naturalis" yang dikemukakannya telah digunakan dengan imaji lain, dalam sejarah Seni Lukis Modern Indonesia, selama ini.
Naturalisme, kata para kritikus, adalah gaya lukisan imitatif. Dan naturalis adalah pelukis yang melukis obyek alam secara tepat fotografis. Imaji yang sebenarnya terpiuh ini mantap, sejak para pelukis Belanda di tahun 20-an membawa teknik dan gaya melukis Naturalisme Barbizon -- yang lahir di Inggris -- ke Indonesia.
Namun, Affandi tak pernah memasalahkan gaya melukis itu. Ia bicara tentang prinsip yang lebih mendasar. Yaitu kecintaan pada "yang alami". Melukis obyek alam, menurut Affandi, "Seperti bikin kebun. Semuanya tumbuh. Daun, binatang, manusia bergerak memperlihatkan hidupnya." Obyek yang alami, baginya, sebuah manifestasi kehidupan. Kesimpulan itu, menurut penuturannya, berawal dari rasa kecil yang bercampur dengan rasa takut dan kagum kala menghadapi alam.
Kendati tak eksplisit, pelukis tua itu bicara ihwal keindahan transendental yang ditegakkan Filosof Driyarkara, di tahun 40-an, antara lain lewat tulisan, Kesenian dan Religi satu dari deretan ceramahnya di RRI, pada masa perjuangan.
Driyarkara berpendapat: ada hakikat religius pada keindahan. Bersitan rasa indah yang hadir pada manusia dalam menghadapi "yang alami", menurut filosof itu, adalah getaran batin yang sangat labil. Dan ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…