Mabuk Dua Botol Di Tarutung
Edisi: 10/17 / Tanggal : 1987-05-09 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis :
PUKUL 02.13 WIB, Minggu, 26 April 1987. Bupati Tapanuli Utara, Drs. Gustav Sinaga, sedang tidur lelap di rumahnya di Tarutung. Mendadak sontak, tempat tidurnya bergoyang kencang. Dia terbangun setelah terlempar ke lantai. "Semua lampu listrik padam, dan saya terpaksa merayap mencari korek api," kata Pak Bupati.
Rumahnya terguncang keras. Segera disadarinya kota itu sedang diayun gempa, "Suhul... suhul...," teriaknya sembari berlari ke luar rumah, diiringi istri dan anak-anaknya. Dari berbagai penjuru, jerit yang sama bersahutan memecahkan sepi dinihari. Kepanikan tak hanya melanda ibu kota kabupaten berpenduduk 45.000-an jiwa di Sum-Ut itu, tapi juga daerah sekitar.
Di Kecamatan Muara, 90 km dari Tarutung, Lista boru Siregar, 6 tahun, dan adiknya Ucok Siregar, 1 tahun, tewas. Keduanya terlempar ke Danau Toba, setelah rumahnya yang bertengger di pinggir danau ditimpa tanah longsor. Puluhan penduduk luka-luka. Menurut catatan stasiun pencatat gempa di Medan, gempa berlangsung sekitar 10 menit, dengan kekuatan 6 pada skala Richter. Pusat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?