Iman Setelah Ari Hanggara
Edisi: 22/17 / Tanggal : 1987-08-01 / Halaman : 73 / Rubrik : KRI / Penulis :
RUPANYA, belum cukup Ari Hanggara saja sebagai "monumen" korban ibu tiri, yang kemudian difilmkan itu. Dan ketika orang belum habis mengenang Hari Kanak-kanak Sedunia, maut datang merenggut nyawa Imanwanto. Ibu tirinya, Rosina boru Siregar, tak mampu lagi menahan amarah -- gara-gara bocah 3 tahun 2 bulan itu sering berak di celana.
Tinja Iman meluap di lantai. Ros, 20 tahun, yang lagi hamil tiga bulan merauk sapu ijuk bergagang merah. Berkali-kali dia memukulkan benda itu ke tubuh si anak. Iman menangis, dan air matanya berserak di pipinya yang montok. Tetapi, pukulan masih juga panjang mendera tubuhnya. Akibatnya, badan anak itu tegang. "Bola matanya terbelalak," kata Nyonya Agus, 40 tahun, tetangga Ros.
Penduduk di Desa Pantai Raja, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…