Pelita Sang Ayah
Edisi: 25/17 / Tanggal : 1987-08-22 / Halaman : 47 / Rubrik : AG / Penulis :
LEBIH baik menyalakan pelita kecil daripada mengumpat kegelapan. Ini kata Konghucu. "Pelita kecil itu sudah kau nyalakan," tukas Prof. H.A. Mukti Ali. "Pelita bahwa Prof. Hasbi, ayahmu, adalah seorang pembaru dalam alam pikiran Islam di Indonesia." Ucapan ini memang ditujukan untuk Nourouzzaman Shiddieqy, 52 tahun.
Putra kandung ketiga Prof. Dr. Hasbi Ash-Shiddieqy itu, akhir bulan lalu di IAIN Sunan Kalijaga, Yogya, mengajukan disertasi untuk gelar doktor, berjudul Mshammad Hasbi dan Perspektif Sejarah Pemikiran Islam di Indonesia. Ia lulus dengan predikat "sangat memuaskan".
Nourouzzaman bak mengangkat "batang terendam", seperti Abu Yusuf memformulasikan pikiran gurunya, Abu Hanafiah, dalam buku Al Kharaj, yang melahirkan mazhab Hanafi, di Kufa, Irak. Tapi Nourouzzaman, dosen Fakultas Syariah IAIN, Yogya, dan ayah lima anak, mengaku tak sejauh itu tujuannya.
Ia hanya mensistematisasikan pikiran-pikiran ayah sekaligus gurunya. Prof. Hasbi, seorang yang menaruh perhatian besar terhadap aspek perkembangan hukum. Dan itu sangat penting dalam melengkapi sejarah pembaruan pemikiran Islam di Indonesia. Ia berharap bahwa kajian tersebut menjadi sumbangan pikiran bagi pembinaan Hukum Nasional Indonesia (lihat Menanti Sebuah Kompilasi).
Dari rekonstruksi pemikiran Hasbi tentang pembaruan hukum, dapat ditarik kesimpulan, demikian Nourouzzaman, ayahnya itu seorang mujtahid yang menganut sistem berpikir eklektif dan cenderung pada persatuan. "Dalam masalah ini ia sejalan dengan Jamaluddin al-Afghani," kata Nourouzzaman.
Hasbi berani pula melontarkan ilmunya, kendati sukar dimengerti orang. Misalnya, ijtihadnya tentang berjamaah dan khotbah bukanlah rukun, atau wajib, dalam salat Jumat. Di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…