Mari "mardenggan-denggan"

Edisi: 34/17 / Tanggal : 1987-10-24 / Halaman : 94 / Rubrik : AG / Penulis :


GEREJA itu sedang padat dengan dua ribu jemaah. Mereka memenuhi ruang bawah, berjejal di lantai dua. Bahkan mereka sebagian berdiri di halaman. Minggu itu di Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), Pematangsiantar, memang sedang mengadakan kebaktian jubeleum 80 tahun.

Bukan itu saja yang penting. Dalam upacara di awal Oktober lalu itu juga berkhotbah Prof. Dr. Sutan Manahara Hutagalung, 65 tahun. Ia Sekretaris Jenderal Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI). Apa ini pertanda rekonsiliasi atau dalam bahasa Bataknya "mardenggan-denggan", antara kedua gereja?

"Sekarang banyak orang ketakutan, tapi tak mengadu pada Allah," seru Hutagalung dari mimbar. Ia mengutip nats Lukas, 7 ayat 11-17. Sejenak, pendeta itu melirik. Ia menyapu pandangnya ke seluruh ruang, ke pilar, ke langlt-langit. Ia juga menatap wajah jemaah satu per satu -- seakan mencari wajah yang pernah dikenalnya.

"Saya rindu pada orang-orang yang pernah segereja dengan saya," ujar Hutagalung pada TEMPO. Sudah 23 tahun ia berpisah meninggalkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…