Menangkis Ilmu Pedang Pekir
Edisi: 40/17 / Tanggal : 1987-12-05 / Halaman : 83 / Rubrik : KRI / Penulis :
DUKUN santet itu menganggap dirinya lebih hebat dari Tuhan? "Bumi ini milikku, langit ini milikku". Itulah bunyi salah satu mantra teluh yang diamalkannya. Merasa sangat berkuasa, ia terperangkap takabur.
Sedangkan yang sudah putus asa, lebih percaya si dukun dan lupa pada kekuasaan Tuhan. Padahal, menurut agama, itu syirik, menyekutukan Allah. Bukan rahasia bahwa sementara kalangan yang menyebut dirinya modern, di kota, juga "membudaya" pada dukun.
Misalnya ada yang "minta" agar teman sekerjanya celaka, atau disayangi majikan, gila pangkat, dan kepingin terpandang dengan kedudukan tinggi. Pokoknya, dukun tetap laris, deh.
Maka, air minum dalam gelas yang sudah "mengandung" mantra, bila diminumkan kepada seseorang -- yang jadi sasaran teluh -- bisa menyebabkan ia celaka. Dan itulah, sebagai contoh, konon "resep" Mbah Pramu, dari Probolinggo, Jawa Timur. Sekarang ia "bertapa" di sel polisi (lihat Ganyang Modong ....)
Padahal, mereka yang minta tolong kepada dukun santet untuk mengirim teluh atawa tenung kepada orang yang tak disukai, itu merupakan akal bulus. Ini pendapat Kartoredjo, 58 tahun. Ia orang tua di kawasan hutan jati di Tuban, Jawa Timur. Ia biasa "mengirim" santet, karena dipesan orang. "Tapi tak semua saya layani," katanya.
Ia mengaku perbuatan itu jahat dan dosa. "Itu akal licik untuk mencelakakan orang lain, karena dia terpepet, dan tak berani menghadapi lawan. Maka, hanya kepada orang yang kepepet dan tertindas itu baru saya bersedia membantu," kata Karto.
Ia menyebut amalannya sebagai "ilmu ronggolawean" -- diambil dari nama Bupati Ronggolawe yang memberontak kepada pemerintah pusat di Majapahit. Seperti layaknya pengamat politik, katanya, "Pemberontakan itu karena kepepet, setelah lama menahan diri." Dan, ini masih menurut Karto, ilmu santet sebenarnya berasal dari ilmu kanuragan (kesaktian) sebagai bekal prajurit Tuban.
Dalam perkembangan dari zaman ke zaman -- setelah diotak-atik dan dijaili -- lalu bisa dipakai untuk mencelakakan orang lain. Ilmu ronggolawean ia peroleh pada 1950. Gurunya, Santiaji.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…