Musibah Di Puncak Wadhal

Edisi: 43/17 / Tanggal : 1987-12-26 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis :


SATU demi satu, 14 peti jenazah diturunkan dari ambulans. Diusung dan dijajarkan di aula pondok. Lalu, dalam isak tangis yang pilu, para keluarga yang berduka membuka peti. Mereka mencari wajah anaknya. Hari itu, Sabtu 19 Desember, Pondok Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, memang sedang berduka. Jenazah yang berjajar di aula itu adalah korban pendakian Gunung Lawu, yang terletak di Magetan, Jawa Timur. Hari itu juga mereka dimakamkan di Bulutunggul di belakang pondok.

Sejak tewasnya enam siswa STM Pembangunan Jakarta Timur di Gunung Salak, Jawa Barat, Maret silam, angka korban santri Ngruki ini merupakan yang terbesar. Seperi juga siswa STM, mereka tewas dengan sebab yang biasa disebut subjective danger. Kesalahan dari dalam diri sendiri, seperti kurangnya persiapan dan bekal.

Untuk mengisi liburan, Senin 14 Desember, 119 santri Ngruki -- termasuk sepuluh orang pembimbing, berangkat camping. Mereka umumnya berusia 13 sampai 22 tahun. Tujuannya, Bumi Perkemahan Mojosemi, Magetan, di lereng timur Gunung Lawu. Dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?