Glasnost, Kawan Kasparov

Edisi: 43/17 / Tanggal : 1987-12-26 / Halaman : 39 / Rubrik : OR / Penulis :


DALAM umur 24 tahun, ia membuat sejarah, di kota tua Seville, Spanyol, pekan lalu. Gary Kasparov mempertahankan gelarnya sebagai pecatur terulung di dunia, dari posisi yang begitu terdesak: membutuhkan satu kemenangan di pertandingan terakhir. Belum pernah ada juara yang berhasil untuk itu, menurut catatan kantor berita Reuters. Tapi Kasparov bisa.

Dan gedung Lope de Vega, tempat pertandingan yang menekan saraf itu berlangsung, tiba-tiba gemuruh. Begitu sang penantang, Anatoly Karpov, mengakui kekalahannya, Kasparov pun mengacungkan kepalan tangannya. Sekitar seribu pengunjung berteriak, "Gary! Gary!" Yah, si Gary, hari itu, akan terus menyandang gelar yang dengan sengit dipertahankannya itu sampai tahun 1990, setelah suatu proses yang tegang. Dan dunia catur, yang biasanya tak menggariahkan untuk ditonton, tampaknya akan jadi mengasyikan.

Karpov dan Kasparov bukan cuma dua orang yang bergulat dengan otak mereka di depan pentas. Mereka juga dua kepribadian yang bertentangan, dan juga dua pandangan yang berlawanan, meskipun dari latar belakang yang sama: Uni Soviet, tempat catur merupakan "urusan" nasional.

Kasparov adalah figur anak jaman glasnost. Ia bak aktor. Muda, terbuka, suka berbahasa Inggris,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…