Menjaga Jakarta Dengan Hutan Kota

Edisi: 43/17 / Tanggal : 1987-12-26 / Halaman : 44 / Rubrik : LIN / Penulis :


PENDUDUK Jakarta, sekali lagi, terancam bahaya. Bukan semata-mata karena jumlah penduduk yang meningkat, juga polusi udara dan -- ini yang tampaknya sepele -- kebisingan. Keadaan ini terungkap dalam seminar hutan kota, pekan lalu.

Jumlah debu, misalnya. Dari pemantauan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman dan Lingkungan (P4L) setiap delapan hari sekali (data tahun 1985-1986), rata-rata debu di daerah Glodok dan Bandengan masing-masing 497 dan 486 mikron gram per meter kubik udara. "Ini melampaui standar," kata Kepala P4L Jakarta, Max N. Sumaraw. Batas maksimum debu di Jakarta hanya 260 mikron gram per meter kubik. Dengan batas itu, yang tercatat masih aman adalah sekitar tugu Monas (145 mikron gram).

Bagi Jakarta -- dengan penduduk sekitar 7,5 juta dalam wilayah hanya seluas 650 km2 -- pencemaran lingkungan memang merupakan beban yang semakin berat. Ancaman bahaya, terutama pada kesehatan penduduk, terdapat di mana-mana. Di jalan raya, angka kematian yang semakin meningkat bukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…