Makassar Bergaung Lagi
Edisi: 45/16 / Tanggal : 1987-01-03 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis :
NAMA boleh tak berarti buat pujangga Inggris William Shakespeare. Tapi sangat berarti bagi sebagian warga Sulawesi Selatan. Buktinya, kendati sudah 15 tahun nama ibu kota provinsi mereka resmi disebut Ujungpandang, hingga kini tetap banyak yang meminta agar nama itu diganti dengan nama lama: Makassar.
Bulan lalu, bersamaan dengan berlangsungnya Temu Budaya Sulawesi Selatan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, permintaan seperti itu bergaung lagi. Cuma, agaknya, gaung kali ini terasa lebih berisi. Sebab, permintaan yang sudah bernada tuntutan itu ternyata cukup mendapat dukungan.
Adalah Dirjen Pariwisata Joop Ave sendiri yang terang-terangan mendukung pengubahan nama itu. Ia, tentu, melihat dari sisi pekerjaannya, pariwisata, menilai nama Makassar lebih menguntungkan dari Ujungpandang. "Karena nama Makassar, seperti juga Bali, sudah lebih dikenal di luar negeri," katanya.
Ditemui Syahrir Makkurade dari TEMPO seusai meresmikan kolam bertaraf internasional di Bantimurung, kabupaten yang terletak sekitar 40 km dari ibu kota Sul-Sel, Joop, 52, terlihat agak masygul pada pemakaian nama Ujungpandang tadi. "Ada hal yang saya sesali dan terpaksa saya ungkapkan: Saya banyak menerima tamu dan juga keluhan, yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?