Dewa Ruci 1986

Edisi: 45/16 / Tanggal : 1987-01-03 / Halaman : 94 / Rubrik : KL / Penulis : WIROSARJONO, SUCIPTO


MENDENGARKAN wedaran Romo Mangunwijaya tentang budaya pasca-Indonesia saya terkesima. Pemahaman saya tentang budaya kita serasa digugat. Betapa dangkal andalan rasionalitas yang selama ini saya gunakan untuk meniti pengertian tentang fenomena, simbol, dan ekspresi budaya Indonesia. Padahal, jalinan unsur budaya itu begitu kompleks. Untuk memahami dituntut lebih dari sekadar logika. Ia harus dipahami dengan semangat untuk terus-menerus mempertanyakan.

Saya menjadi malu. Selama ini, saya mengamati aspek-aspek budaya Indonesia dengan semangat seorang Indonesiawan. Padahal, untuk melongok masa depan budaya Indonesia, semangat nasionalisme tidak cukup. Bahkan tidak memadai. Pancasila seperti dihayati generasi penyongsong masa depan Indonesia diberi makna substantif semurni-murninya. Kemanusiaan yang adil dan beradab, keadilan sosial serta kerakyatan yang dihayati dalam semangat peradaban bangsa yang berdiri sejajar dengan bangsa beradab lain di dunia. Bukan mengurungnya dalam kerangkeng konotasi sempit sekadar sebagai pengetahuan penataran; bahkan tidak membatasi relevanslnya untuk konteks kebangsaan. Karena penerapan nilai-nilai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…