Tewasnya Dua Pendatang Haram
Edisi: 47/16 / Tanggal : 1987-01-17 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
SERENTETAN tembakan tiba-tiba terdengar dan dalam penara Kuantan, Malaysia, Sabtu tengah hari pekan lalu. Massa yang berkerumun di seputar penjara yang berjarak 260 km dari Kuala Lumpur itu segera tahu. Kasus penyanderaan seorang hakim wanita oleh tiga orang Indonesia, yang ditahan di penjara itu karena tuduhan merampok dan membunuh, telah berakhir dengan cepat. Hanya sekitar 24 jam.
Mereka benar. Belasan penembak mahir yang diterjunkan untuk segera menyelesaikan penyanderaan itu, ternyata telah melakukan tugasnya dengan baik. Dua penyandera, menurut penjelasan Megat Junid Megat Ayub -- Deputi Menteri Dalam Negeri - telah tewas kena berondongan peluru. Sedang yang seorang lagi menderita luka parah. Akan halnya Ibu Hakim Mariana Yahya, 27, tak cedera barang sedikit pun.
Peristiwa itu dimulai menjelang siang, Jumat, 9 Januari lalu. Ketika itu Hakim Mariana yang baru 3 bulan menikah dengan Dokter Ilyas Arifin dan tengah hamil muda, masih bekerja. Ia menyidangkan 6 terdakwa kasus perampokan yang disertai penembakan hingga korbannya meninggal. Itu terjadi Desember 1984. Di Malaysia,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?